MATEMATIKA DISKRIT
PROPOSISI
a. Pengertian Proposisi
Proposisi adalah suatu kalimat yang memiliki nilai benar (true atau salah (false) tetapi tidak memiliki nilai keduanya. Kalimat tanya atau perintah tidak dianggap sebagai proposisi karena nilai kebenarannya belum jelas atau menimbulkan ambiguitas (makna ganda). Dalam bahasa pemrograman nilai benar diwakili oleh angka 1 sedangkan nilai salah diwakili oleh angka 0.
Contoh
Proposisi :
1.
Hasil dari 3 x 3 = 9
2.
Ibukota Malaysia adalah Kuala Lumpur
3.
Jumlah murid di kelas 1A adalah 37 orang
4.
Smartphone adalah barang elektronik
5.
Bola itu bentuknya bulat
Contoh
Bukan Proposisi :
1.Sungai
itu deras
2.
Baju itu mahal
3.
3 + 3x = 8
4.
Mobil itu sangat cepat
5.
Warna rambut adalah hitam
b.
Jenis Proposisi
Proposisi dikelompokkan menjadi beberapa bentuk. Ada proposisi yang
sangat sederhana, hanya terdiri atas satu subjek dan satu predikat. Ada juga
yang bertingkat atau majemuk sehingga memerlukan kata hubung. Dalam logika,
kata hubung yang digunakan disebut dengan operator/perangkai logika.
1. Proposisi
atomik
Proposisi
yang tidak dapat dipecah-pecah menjadi beberapa proposisi penyusunnya.
contoh
: 7 adalah bilangan ganjil.
2. Proposisi majemuk
Proposisi
yang terdiri dari beberapa proposisi atomik.
contoh:
2 adalah bilangan genap dan prima.
OPERATOR LOGIKA
a. Pengertian Operator Logika
Operator
logika merupakan penghubung antara dua proposisi yang biasanya digunakan pada
jenis proposisi majemuk. Perhatikan contoh proposisi majemuk 5
adalah bilangan prima dan genap, jelas bahwa operator logika yang
digunakan adalah operator logika “dan”. Selanjutnya dapatdisimbolkan p: 5
adalah bilagan prima dan q: 5 adalah bilangan genap, sehingga contoh
diatas dapat disimbolkan dengan p˄q.simbol huruf p,q disebut dengan
variabel logika.
Tabel Simbol Operator Logika
Simbol
|
Arti
|
Bentuk
|
~ |
Tidak/bukan/negasi/not
|
Tidak p
|
^ |
Dan/konjungsi/and
|
p dan q
|
V
|
Atau/disjungsi/or
|
p atau q
|
⇨
|
Implikasi/implies
|
jika p maka q
|
⇔
|
Bi-implikasi/ifand only if
|
p jika dan hanya jika q
|
b. Jenis Operator Logika
1. Operasi Uner
Operasi uner adalah operasi yang hanya berkenaan
dengan satu unsur, yaitu pernyataanlah sebagai unsurnya. Operasi negasi,
atau disebut pula operasi penyangkalan/ ingkaran. Nilai kebenaran negasi
sebuah pernyataan adalah kebalikan dari nilai kebenaran yang dimiliki oleh
pernyataan tersebut Dilambangkan dengan “~”.
2. Operator
biner
Operasi biner adalah operasi
yang berkenaan dengan dua unsur. Dalam matematika yang termasuk operasi
biner diantaranya : penjumlahan, pengurangan, perkalian, pembagian.
TABEL KEBENARAN
Tabel kebenaran
(truth table) adalah suatu cara yang praktis untuk menentukan nilai kebenaran
proposisi majemuk. Tabel kebenaran menampilkan hubungan antara nilai kebenaran
dari proposisi atomik. (Rinaldi Munir, 2010).
disjungsi ("V")
Tabel
kebenaran
P
|
Q
|
p˅q
|
1
|
1
|
1
|
1
|
0
|
1
|
0
|
1
|
1
|
0
|
0
|
0
|
implikasi ("⇨")
Tabel
kebenaran
P
|
Q
|
p→q
|
1
|
1
|
1
|
1
|
0
|
0
|
0
|
1
|
1
|
0
|
0
|
1
|
biimplikasi ("⇔")
Tabel kebenaran
P
|
Q
|
p↔q
|
1
|
1
|
1
|
1
|
0
|
0
|
0
|
1
|
0
|
0
|
0
|
1
|
Negasi ("~")
Tabel kebenaran
p
|
Q
|
~p
|
~q
|
1
|
1
|
0
|
0
|
1
|
0
|
0
|
1
|
0
|
1
|
1
|
0
|
0
|
0
|
1
|
1
|
IMPLIKASI DAN APLIKASI
1. Implikasi dan Operator Logika
Operator yang digunakan yaitu konvers, invers dan kontraposisi.Dari suatu pernyataan bersyarat “ p ⇒ q ” yang diketahui dapat dibuat pernyataan lain sebagai berikut :
1)
q ⇒ p disebut
pernyataan Konvers dari p ⇒ q
2)
~p ⇒ ~q disebut
pernyataan Invers dari p ⇒ q
3)
~q ⇒ ~p disebut
pernyataan Kontraposisi dari p ⇒ q
2. Implikasi pada Bahasa Pemrograman
Struktur if-then yang digunakan pada
kebanyakan bahasa pemrograman berbeda dengan implikasi if-then yang
digunakan dalam logika. Struktur if-then dalam bahasa.
Pemrograman berbentuk if c then S yang dalam hal ini c adalah sebuah ekspresi logika yang menyatakan
syarat atau kondisi, sedangkan S berupa satu atau
lebih pernyataan. Ketika program dieksekusi dan menjumpai pernyataan if-then, S dieksekusi
jika c benar, tetapi S tidak dieksekusi jika c salah.
Pernyataan
if-then dalam bahasa pemrograman bukan proposisi karena tidak
ada korespondensi antara
pernyataan tersebut dengan operator implikasi (®). Penginterpretasi
bahasa pemrograman (disebut interpreter atau compiler) tidak melakukan
penilaian kebenaran pernyataan if-then secara logika. Interpreter hanya
memeriksa kebenaran kondisi c, jika c benar maka S dieksekusi, sebaliknya
jika c salah maka S tidak dieksekusi.
TAUTOLOGI
Suatu ekspresi logika yang selalu bernilai benar di dalam tabel kebenarannya, tanpa mempedulikan nilai kebenaran dari proposisi – proposisi di dalamnya.
Tabel kebenaran
A
|
B
|
A ˄ B
|
A ˄ B⇨
|
1
|
1
|
1
|
1
|
1
|
0
|
0
|
1
|
0
|
1
|
0
|
1
|
0
|
0
|
0
|
1
|
Dari
tabel kebenaran di atas menunjukkan bahwa pernyataan majemuk :
A^B⇨B adalah semua
benar (Tautologi).
KONTINGENSI
Suatu ekspresi logika yang mempunyai nilai benar dan dan salah di dalm tabel kebenarannya, tanpa memperdulikan nilai kebenaran dari proposisi-proposisi yang berada didalamnya atau jika pada semua nilai kebenaranny menghasilkan nilai F da T disebut contingent atau formula campuran.
Tabel kebenaran
A
|
B
|
C
|
B˄C
|
A⇨(B ˄C)
|
1
|
1
|
1
|
1
|
1
|
1
|
1
|
0
|
0
|
0
|
1
|
0
|
1
|
0
|
0
|
1
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
1
|
1
|
1
|
1
|
0
|
1
|
0
|
0
|
1
|
0
|
0
|
1
|
0
|
1
|
0
|
0
|
0
|
0
|
1
|
Dari tabel kebenaran di atas menunjukkan bahwa
pernyataan majemuk:
A⇨(B ˄C) adalah benar dan salah (Kontingensi).
A⇨(B ˄C) adalah benar dan salah (Kontingensi).
KONTRADIKSI
jika pada semua pasangan nilai dari tabel kebenaran menghasilkan nilai suatu ekspresi logika yang selalu bernilai salah di dalam tabel kebenarannya, tanpa memperdulikan nilai kebenaran dari proposisi-proposisi yang berada didalamnya.
Tabel kebenaran
A
|
B
|
A˄B
|
AvB
|
~(AvB)
|
(A˄B) ˄~(AvB)
|
1
|
1
|
1
|
1
|
0
|
0
|
1
|
0
|
0
|
1
|
0
|
0
|
0
|
1
|
0
|
1
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
1
|
0
|
Dari
tabel kebenaran di atas menunjukkan bahwa pernyataan majemuk :
(A˄B) ˄~(AvB) adalah semua salah (Kontradiksi).
EKIVALENSI
Ekuivalensi
logis adalah proposisi majemuk yang memiliki nilai kebenaran dan letak posisi
yang sama.
contoh dari soal : Av~A
Tabel kebenaran
A
|
~A
|
A ˅~A
|
1
|
0
|
1
|
0
|
1
|
1
|
DAFTAR PUSTAKA
Munir, R. (2010). Matematika Diskrit. Bandung: Informatika Bandung.
Wibisono, S. 2008. "Matematika
Dikrit". Dari http://e-book-matematika-diskrit.pdf
0 komentar: