Cari Blog Ini

Diberdayakan oleh Blogger.

search

Flow -  Progress

Sabtu, 13 Oktober 2018

MATDIS 1A (Himpunan)

by seftianhanafi.blogspot.com  |  in Matdis 1A at  Oktober 13, 2018

Selamat Datang Di Blog Saya
     Mari kita belajar Matematika Diskrit tentang Himpunan dan yang paling penting jangan lupa kumpulkan niat, oke langsung aja kita mulai…

Pengertian Himpunan
     Terminologi dasar tentang sekumpulan objek-objek diskrit adalah himpunan. Himpunan digunakan untuk mengelompokkan objek-objek yang berbeda secara bersama-sama. Kata “berbeda” dicetak miring untuk menekankan bahwa anggota himpunan tidak boleh sama. Ada 3 cara untuk menyajikan himpunan antara lain :
     1. Mengenumerasikan elemen-elemennya.
     2. Menggunakan simbol-simbol baku.
     3. Menyatakan syarat keanggotaan dan menggunakan diagram venn. 

PENYAJIAN HIMPUNAN

1) Enumerasi
        Mengenumerasi artinya menuliskan semua elemen himpunan yang bersangkutan di antara dua buah tanda kurung kurawal. Biasanya suatu himpunan diberi nama dengan menggunakan huruf kapital ataupun menggunakan simbol-simbol lainnya. Contoh : Himpunan A yang berisi empat anggota 1,2,3, dan 4 yang ditulis sebagai A = {1,2,3,4}. Urutan himpunan tidak memiliki arti apa-apa, jadi kita juga bisa menuliskan A sebagai A = {4,2,3,1} atau A = {2,1,4,3}. Oleh sebab itu, beberapa literatur juga menambahkan definisi himpunan sebagai kumpulan objek tak berurutan.

2) Menyatakan Syarat Keanggotaan
        Himpunan dinyatakan dengan menulis syarat yang harus dipenuhi oleh anggotanya. Notasi : { x | syarat yang harus dipenuhi oleh x }.

Keterangan :
        a. Bagian di kiri tanda '|' melambangkan elemen himpunan.
        b. Tanda '|' dibaca dimana atau sedemikian sehingga.
        c. Sebelah kanan tanda '|' menunjukkan syarat keanggotaan himpunan.
        d. Setiap tanda ',' dibaca sebagai dan.

Misal :
A adalah himpunan bilangan positif yang lebih kecil dari 10, dinyatakan sebagai :
A = { x | x adalah himpunan bilangan bulat positif lebih kecil dari 10}.
Atau yang lebih ringkasnya : A = { x | x P, x < 10 } sama dengan A = {1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9}.

3) Diagram Venn
        Diagram Venn menyajikan himpunan secara grafis. Cara penyajian himpunan ini diperkenalkan oleh matematikawan Inggris yang bernama John Venn pada tahun 1881. di dalam diagram Venn, himpunan semesta (U) digambarkan sebagai suatu segi empat sedangkan himpunan lainnya digambarkan sebagai lingkaran di dalam segi empat tersebut.

Contoh: Misalkan U = {1, 2, …, 9, 10}, A = {1, 2, 4, 6, 8} dan B = {1, 3, 5, 8, 9}.

Contoh gambar Diagram Venn :
        Perhatikan bahwa A dan B memiliki anggota yang sama , yaitu 1 dan 8. Sedangkan himpunan U yang lain yaitu 7 dan 10 tidak termasuk ke dalam himpunan A dan B.


OPERASI PADA HIMPUNAN

Beberapa operasi pada himpunan antara lain :
1) Irisan Himpunan
    A irisan B ditulis A ∩ B = {x | x  A dan x  B}
    Contoh : A= {2, 3, 5, 7, 11}
                   B= {1, 3, 5, 7, 9}
                   A ∩ B = {3, 5, 7}

2) Gabungan Himpunan
    A gabungan B ditulis A  B = {x | x  A atau x  B}
    Contoh : A= {1, 2, 3, 4, 5}
                   B= {2, 3, 5, 7, 11}
                   A  B = {1, 2, 3, 4, 5, 7, 11}

3) Komplemen Himpunan
    Komplemen A ditulis A1 atau Ac= {x | x  S dan x Ï A}
    Contoh : A= {1, 2, 3, 4 , 5}
                   S = {bil. Asli kurang dari 10}
                  Ac= {6, 7, 8, 9}

4) Beda Setangkup
    Beda setangkup dari himpunan A dan B adalah sesuatu himpunan yang elemennya ada pada himpunan A atau B, tetapi tidak pada keduanya.
Notasi: AB = (AB) – (A∩B) = (A-B) (B-A)
Misalkan A = { 2, 4, 6 } dan B = { 2, 3, 5 } maka ,  AB = { 3, 4, 5, 6 }

5) Selisih
    A Selisih B ditulis A-B = {x | x  A atau x Ï B}
    Contoh : A= {1, 2, 3, 4, 5}
                   B= {2, 3, 5, 7, 11}
                   A-B = {1, 4}


    Sekian sampai disini penjelasan dari Himpunan…
Saya akhiri Assalamu’alaikum Wr.Wb.


Daftar Pustaka




0 komentar:

Tugas Besar Pemrograman Visual

Proudly Powered by Blogger.