Selamat Datang Di Blog Saya
Mari kita belajar Matematika Diskrit dan yang paling penting jangan lupa kumpulkan niat, oke langsung aja kita mulai…
Mari kita belajar Matematika Diskrit dan yang paling penting jangan lupa kumpulkan niat, oke langsung aja kita mulai…
1. Penarikan Kesimpulan
Penarikan Kesimpulan di
antaranya yaitu :
a) Modus Ponens
Modus ponens adalah metode penarikan kesimpulan
apabila ada pernyataan "p → q" dan diketahui "p" maka bisa
ditarik kesimpulan "q".
Contoh dalam kalimat:
p : Hari ini hari Jum’at.
q
: Saya belajar Matematika
Diskrit.
p → q : Jika hari ini hari jum’at maka saya belajar
Matematika Diskrit.
p
: Hari ini hari Senin.
kesimpulan(q) : Saya belajar Matematika Diskrit.
b) Modus Tollens
b) Modus Tollens
Modus tollens adalah metode penarikan kesimpulan apabila ada
pernyataan "p → q" dan diketahui "-q" maka bisa ditarik
kesimpulan "-p".
Contoh dalam kalimat:
p : Hari ini hari Jum’at.
q : Saya belajar Matematika Diskrit.
p → q : Jika hari ini hari Jum’at maka saya belajar Matematika Diskrit.
Contoh dalam kalimat:
p : Hari ini hari Jum’at.
q : Saya belajar Matematika Diskrit.
p → q : Jika hari ini hari Jum’at maka saya belajar Matematika Diskrit.
-q : Saya tidak
belajar Matematika Diskrit.
kesimpulan(-p) : Hari ini bukan hari Jum’at.
c) Penambahan Disjungsi
Penarikan
kesimpulan dengan menambahkan disjungsi didasarkan pada fakta yakni jika suatu
kalimat dihubungkan dengan "v" maka kalimat itu akan bernilai benar
jika sekurang-kurangnya salah satu komponennya bernilai benar.
Contoh dalam kalimat:
p : Saya mengambil mata kuliah KTI.
q : Saya mengambil mata kuliah AGAMA.
kesimpulan (p v q) : Saya mengambil mata kuliah KTI atau AGAMA.
d) Penyederhanaan
Konjungsi
Jika salah satu kalimat dihubungkan
dengan "ʌ" maka dapat diambil salah satu komponennya secara khusus.
Contoh
dalam kalimat:
p
ʌ q :
Saya mengambil mata kuliah Agama dan saya mengambil mata kuliah KTI
Kesimpulan : Saya mengambil mata kuliah Agama dan KTI.
e) Silogisme
Disjungsi
Silogisme disjungsi merupakan penarikan kesimpulan dimana jika diberikan
dua pilihan "p" atau "q" sedangkan "q" tidak
dipilih maka kesimpulannya yang dipilih adalah "p".
Contoh
kalimat:
p
v q : Hari
ini saya mengerjakan tugas atau main bulu tangkis
̴ q : Hari ini
saya tidak main bulu tangkis
kesimpulan(p) : Hari
ini saya mengerjakan tugas
f) Dilema
Dilema merupakan penarikan kesimpulan jika
diketahui "p v q" dan "p → r" dan "q → r" maka
kesimpulannya adalah "r".
Contoh
kalimat:
p : Besok Ayah gajian
q : Kemarin
Kakak wisuda
r : Saya akan dibelikan mainan
p
ʌ q : Besok
Ayah gajian dan Kemarin Kakak wisuda.
p
→ r : Jika Besok Ayah gajian maka Saya akan dibelikan
mainan.
q
→ r : Jika
Kemarin Kakak wisuda Saya akan dibelikan mainan.
kesimpulan(r)
: Saya akan dibelikan mainan.
2. Aljabar
Boolean
Misalkan
terdapat :
a) Terdapat "dan", "atau", "not".
b) 0 dan 1 adalah dua elemen yang berbeda.
c) Himpunan yang didefinisikan pada operator +, ×, dan ’.
Contoh
NK dari :
A+B
A
|
B
|
A+B
|
1
|
1
|
1
|
1
|
0
|
1
|
0
|
1
|
1
|
0
|
0
|
0
|
(AB)’
A
|
B
|
AB
|
(AB)’
|
1
|
1
|
1
|
0
|
1
|
0
|
0
|
1
|
0
|
1
|
0
|
1
|
0
|
0
|
0
|
1
|
3. Gerbang Logika
Gerbang-gerbang
logika merupakan dasar untuk membangun rangkaian elektronika digital. Suatu
gerbang logika mempunyai satu terminal keluaran dan satu atau lebih terminal
masukan.
Macam-macam
gerbang logika antara lain :
a) Gerbang
AND
Gerbang
logika menggunakan, gerbang AND akan bernilai output 1, jika seluruh input
bernilai 1 jika salah satu input bernilai 0, maka output yang dihasilkan
bernilai 0.
b) Gerbang
OR
Gerbang OR menggunakan, akan memiliki output 1,
jika salah satu input bernilai 1. namun, jika seluruh input bernilai 0, maka
output akan bernilai.
c) Gerbang
NOT
Gerbang
NOT menggunakan IC 7404, memiliki input berkebalikan dengan output, misal input
1, maka output bernilai 0.
d) Gerbang NOR
d) Gerbang NOR
Gerbang
NOR menggunakan IC 7402, memiliki output kebalikan dari gerbang OR, jika salah
satu atau semua input bernilai 1, maka output akan bernilai 0, namun jika semua
input bernilai 0, output akan bernilai 1.
e) Gerbang
X-OR
Gerbang
X-OR menggunakan IC 7486, akan bernilai output 0, jika semua input bernilai
sama. namun, jika salah satu input bernilai beda, akan bernilai output 1.
f) Gerbang
X-NOR
Gerbang
X-NOR menggunakan IC 74266 atau bisa juga menggunakan IC 7486 digabungkan
dengan IC 7404, merupakan kebalikan dari gerbang X-OR, memiliki output 1, jika
semua input bernilai sama. namun, kalau salah satu bernilai beda, maka output
akan bernilai 0.
Daftar
Pustaka
0 komentar: