Cari Blog Ini

Diberdayakan oleh Blogger.

search

Flow -  Progress

Selasa, 04 Desember 2018

Fasilitas Yang Dibutuhkan Industri IoT Tanah Air

by seftianhanafi.blogspot.com  |  in Internet of Thinks (IoT) at  Desember 04, 2018


    Ekosistem dan industri IoT sangat membutuhkan peran aktif dari pemerintah. Frekuensi, sertifikasi, dan penyediaan sarana pengembangan solusi IoT menjadi bagian yang penting. Disebutkan Teguh, peranan pemerintah dalam menunjang pengembangan industri dan ekosistem IoT sangat dibutuhkan, tidak hanya soal regulasi tetapi juga soal penyediaan laboratorium IoT yang dirasa bisa sangat berperan membantu industri IoT Indonesia untuk tumbuh.

     “Peranan pemerintah sangat kondusif dengan memperhatikan masukan dari stakeholder IoT, termasuk di dalamnya IoT Forum yang terdiri dari berbagai pemangku kepentingan dengan mulai membuat draft tentang Roadmap Dan Framework IoT kemudian kajian perlunya Sandbox IoT, hingga Lab IoT di Indonesia,” terang Teguh.

     Laboratorium IoT tersebut nantinya tidak hanya akan berperan sebagai pusat pengembangan dan inovasi teknologi, tetapi juga tempat bertemunya para pengembang, pemangku kebijakan, dan investor untuk sama-sama membantu solusi IoT yang dikembangkan bisa bermanfaat bagi masyarakat. Sinergi positif itu yang dirasa masih kurang.

Lab IoT
     Menurut Presiden Direktur ZTE Indonesia, Mei Zhonghua, industri IoT di Indonesia berkembang pesat dalam dua atau tiga tahun belakangan. Kondisi ini membuat industri IoT membutuhkan tempat yang sama untuk berbagi inovasi baru dan kemajuan. Untuk itu Laboratorium IoT menjadi hal penting untuk mendukung akselerasi ekosistem dan industri IoT di Indonesia.

     GM Smart System PT Alita Praya Mitra Reza Akbar menambahkan, untuk membuat sesuatu yang belum begitu populer butuh bukti dan hasil. Keduanya bisa dibantu pemerintah melalui pembentukan regulasi dan membantu infrastruktur, termasuk perlunya roadmap dan tujuan yang jelas.
Sementara Tiyo menyoroti bagaimana kewajiban pemerintah melindungi industri dalam negeri. Ia mencontohkan pemerintah bisa berperan dengan membantu memudahkan startup (dalam hal ini IoT) untuk mendapatkan subsidi sertifikasi, kemudahan akses ke balai uji, hingga diterbitkannya sertifikasi produk, sertifikasi penggunaan frekuensi dan lainnya. Disebutkan biaya sertifikasi masih dianggap mahal.

     “Belum lagi perubahan teknologi, pergantian chipset, update hardware, mengharuskan produk disertifikasi [dan] diuji ulang. Circle produk IoT tidak bisa terbilang lama, hanya hitungan 2 tahun teknologi baru berganti dan teknologi lama ditinggalkan. Jeda regulasi di setiap produk harusnya tidak memberatkan startup yang fokus di bidang hardware, karena industri di bidang perangkat keras [investasinya] tidak bisa dibilang murah dan memiliki resiko kegagalan yang cukup tinggi,” papar Tiyo.

     Bagi Tiyo, IoT adalah ekosistem, sehingga dibutuhkan banyak tantangan yang saling terkait, termasuk juga campur tangan pemerintah. Tren teknologi baru harusnya tidak menjadi penghalang inovasi industri lokal, seperti LPWAN (Low-Power Wide Area Network) dan NB-IoT (NarrowBand IoT) yang di negara-negara lain didukung pemerintah setempat. Hal ini menjadi kendala di tahun-tahun sebelumnya. Harapannya di tahun 2018 IoT bisa menjadi salah satu industri yang diperhatikan lebih baik oleh pemerintah.

0 komentar:

Tugas Besar Pemrograman Visual

Proudly Powered by Blogger.