Perkembangan teknologi semakin pesat dari waktu ke waktu. Dulu,
mungkin kita hanya bisa berimajinasi atau menonton film-film fiksi sains soal
teknologi canggih. Kini, berbagai peralatan/mesin sudah dilengkapi dengan
kecanggihan teknologi yang bisa memudahkan pekerjaan kita sehari-hari. Seluruh teknologi
terbaru ini adalah bagian dari Internet of Things.
Apa itu Internet of
Things?
![]() |
IoT |
Internet of Things adalah suatu konsep dimana objek tertentu
punya kemampuan untuk mentransfer data lewat jaringan tanpa memerlukan adanya
interaksi dari manusia ke manusia ataupun dari manusia ke perangkat komputer.
Internet of Things leih sering disebut dengan singkatannya yaitu
IoT. IoT ini sudah berkembang pesat mulai dari konvergensi teknologi nirkabel,
micro-electromechanical systems (MEMS), dan juga Internet.
IoT ini juga kerap diidentifikasikan dengan RFID sebagai metode
komunikasi. Walaupun begitu, IoT juga bisa mencakup teknologi-teknologi sensor
lainnya, semacam teknologi nirkabel maupun kode QR yang sering kita temukan di
sekitar kita.
Apa saja kemampuan dari IoT? Adapun kemampuannya bermacam-macam
contohnya dalam berbagi data, menjadi remote control, dan masih banyak lagi
yang lainnya. Sebenarnya fungsinya termasuk juga diterapkan ke benda yang ada
di dunia nyata, di sekitar kita. Apa saja contohnya? Contohnya adalah untuk
pengolahan bahan pangan, elektronik, dan berbagai mesin atau teknologi lainnya
yang semuanya tersambung ke jaringan lokal maupun global lewat sensor yang
tertanam dan selalu menyala aktif.
Jadi, sederhananya istilah Internet of Things ini mengacu pada
mesin atau alat yang bisa diidentifikasikan sebagai representasi virtual dalam
strukturnya yang berbasis Internet.
Cara Kerja Internet of Things itu seperti apa? Sebenarnya IoT bekerja
dengan memanfaatkan suatu argumentasi pemrograman, dimana tiap-tiap perintah
argumen tersebut bisa menghasilkan suatu interaksi antar mesin yang telah
terhubung secara otomatis tanpa campur tangan manusia dan tanpa terbatas jarak
berapapun jauhnya.
Jadi, Internet di sini menjadi penghubung antara kedua interaksi
mesin tersebut. Lalu di mana campur tangan manusia? Manusia dalam IoT tugasnya
hanyalah menjadi pengatur dan pengawas dari mesin-mesin yang bekerja secara
langsung tersebut.
Adapun tantangan terbesar yang bisa menjadi hambatan dalam
mengkonfigurasi IoT adalah bagaimana menyusun jaringan komunikasinya sendiri.
Mengapa itu menjadi sulit dan problematik? Ini sebenarnya dikarenakan
jaringannya sangatlah kompleks. Selain itu, IoT juga sesungguhnya sangat perlu
suatu sistem keamanan yang cukup ketat. Disamping masalah tersebut, biaya
pengembangan IoT yang mahal juga sering menjadi penyebab kegagalannya.
Ujung-ujungnya, pembuatan dan pengembangannya bisa berakhir gagal produksi.
Mengingat bahwa IoT ini adalah teknologi canggih yang mampu
melakukan transfer data lewat jaringan dengan interaksi yang mudah, masa depan
dari pengembangannya jadi sangat menjanjikan. Kehidupan manusia sehari-harinya
bisa dioptimalkan dan dipermudah dengan sensor cerdas dan peralatan pintar yang
berbasis internet ini.
Awalnya, internet itu sendiri mulai terkenal di tahun 1989. Lalu
pada tahun 1990, seorang peneliti bernama John Romkey membuat suatu perangkat
yang kala itu tergolong canggih. Perangkatnya adalah pemanggang roti yang bisa
dinyalakan atau juga dimatikan lewat internet.
Kemudian di tahun 1994, seseorang bernama Steve Mann menciptakan
WearCam, dan pada tahun 1997-nya si Paul Saffo menjelaskan secara singkat
mengenai penemuannya soal teknologi sensor dan masa depannya nanti. Barulah di
tahun 1999 Kevin Ashton membuat konsep Internet of Things. Kevin ini adalah
Direktur Auto IDCentre dari MIT.
Di tahun yang sama, yaitu 1999, ditemukan mesin yang sistemnya
berbasis Radio Frequency Identification (RFID) secara global. Nah, penemuan
inilah yang jadi awal kepopuleran dari konsep IoT. Orang-orang, terutama pakar
teknologi jadi berlomba-lomba mengembangkan teknologinya sesuai konsep IoT.
0 komentar: