Cari Blog Ini

Diberdayakan oleh Blogger.

search

Flow -  Progress

Selasa, 04 Desember 2018

Potensi Internet of Thinks (IoT)

by seftianhanafi.blogspot.com  |  in Internet of Thinks (IoT) at  Desember 04, 2018


     Irza Suprapto, Direktur Asia IoT Business Platform mengatakan, sebagai sebuah negara yang berkembang, Indonesia memiliki potensi yang amat besar bagi bisnis Internet of Things (IoT). pertumbuhan teknologi yang pesat di Indonesia mendorong tingginya permintaan terhadap teknologi IoT. “Sejak 2014, kami melihat berbagai kemitraan bisnis sedang berusaha untuk mendorong pertumbuhan pengadopsian IoT di dalam negeri. Perkembangan IoT di Indonesia juga terlihat, terutama dalam berbagai inisiatif kota pintar seperti Makassar, Banda Aceh, dan Jakarta.

     Kami senang melihat perkembangan ini,” kata Irza. Lebih lanjut disebutkan, ketertarikan terhadap teknologi IoT cukup tinggi namun impelementasinya masih rendah. Karena itu penting bagi perusahaan untuk memahami berbagai tantangan yang dihadapi dalam menerapkan IoT dalam bisnis mereka. Menurut survei yang baru dilakukan oleh Asia IoT Business Platform, lebih dari 70 persen perusahaan besar dan organisasi lokal saat ini tengah mengeksplorasi atau berusaha menemukan solusi IoT yang bisa digunakan atau diterapkan. Namun hanya 7 persen yang melaporkan bahwa mereka mendapatkan manfaat dari penerapan IoT.

Potensi IoT

     Masalah biaya, sistem warisan dan kompleksitas merupakan tiga hal utama yang menjadi tantangan utama dalam mengadopsi IoT. Kendati Indonesia memiliki potensi yang besar untuk bisnis Internet of Things (IoT), namun di sisi lain, pengembangan IoT itu sendiri menghadapi banyak tantangan. Direktur Jenderal Aplikasi Telematika Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Semuel Abrijani Pangerapan mengatakan bahwa Kominfo terus mendorong tumbuhnya industri Information, Communication, and Telecommunication (ICT) di Indonesia.

     Pemerintah berharap bisnis IoT dapat menjadi sumber pertumbuhan ekonomi baru bagi Indonesia. “Tetapi yang lebih penting juga adalah bagaimana dalam setiap perkembangan teknologi itu, Indonesia bisa mendapatkan benefitnya. Untuk itu, sebagai regulator, Kominfo senantiasa menyusun dan menciptakan ekosistem nasional dalam rangka mendukung perkembangan industri, khususnya IoT sebagai sumber pertumbuhan ekonomi baru,” kata Samuel dalam sambutan tertulisnya pada Konferensi Asia Internet of Things (IoT) Business Platform di Jakarta, Senin (7/8). Menurutnya, saat ini Kominfo juga tengah menyusun kajian regulasi tentang IoT, disisi konektivitas dan konten, serta terus mendukung pertumbuhan start-up IoT.

     Koordinator Tim Uji Laik Operasi Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Pos dan Informatika, Kementerian Komunikasi dan Informasi Gunawan Hutagalung dalam ajang Asia IoT Business Platform di Jakarta, Senin (7/8) mengatakan bahwa saat ini Indonesia sudah berada dalam masa pengembangan IoT.

     Namun, lanjutnya, pengembangan IoT tersebut belum sejalan dengan ketersediaan jaringan internet untuk mendukung IoT di Indonesia. “Misalnya adalah masalah jaringan internet di Indonesia. Untuk mendukung IoT itu kan diperlukan jaringan yang prima,” ujarnya. Untuk itu, kata Gunawan, sebagai regulator, Kominfo senantiasa mendukung perkembangan IoT dengan memperkuat jaringan internet.

IoT Jaringan Internet
      Salah satu upaya yang dilakukan pemerintah adalah dengan membangun Palapa Ring agar konektivitas terjaga dengan baik. Menurutnya, saat ini Kominfo juga tengah menyusun kajian regulasi tentang IoT, dari sisi konektivitas dan konten, serta terus mendukung pertumbuhan start-up IoT. Oleh karena itu, dengan diadakannya forum ini, pihak penyelenggara dan pihak pemerintah berharap dapat menemukan solusi terhadap masalah perkembangan IoT di Indonesia.

0 komentar:

Tugas Besar Pemrograman Visual

Proudly Powered by Blogger.